Jumat, 09 September 2016

Gorga batak toba dan Bahan cat pewarna gorga batak toba pada zaman dahulu.

GORGA BATAK TOBA

.Gorga batak toba adalah seni ukir atau pahat yang terdapat pada bagian luar rumah adat batak toba dan alat kesinian seperti gendang, serunai, kecapi dan sebagianya. Bahan-bahan untuk gorga ini biasanya menggunakan kayu lunak yang muda di pahat.Biasanya kayu yang digunakan adalah kayu ungil atau biasa juga disebut kayu ingul.kayu ini tahan terhadap sinar matahari dan begitu juga terhadap terpaan air hujan yang tidak membuat kayu tersebut mudah rusak atau lapuk.kayu ungil juga dipakai untuk pembuatan kapal atau perahu.Ukiran atau pahatan biasanya menggunakan atau  tidak lepas dari 3 warna yaitu : MERAH, PUTIH dan HITAM karena dari warna tersebut mempunyai arti  tersendiri bagi orang batak..artinya sebagai berikut:
* MERAH ialah melambangkan kecerdasan dan wawasan yang luas sehingga lahir kebijaksanaan.
* PUTIH ialah melambangkan kejujuran yang tulus sehingga lahir kesucian.
* HITAM ialah melambangkan kewibawaan yang melahirkan kepemimpinan.
Menurut cerita atau sejarah dari nenek moyang batak toba bahan-bahan cat untuk pewarna pada zaman dahulu dibuat secara alami. bahan-bahan tersebut sebagai berikut: 


*          Cat Warna Merah diambil dari batu hula, sejenis batu alam yang berwarna merah yang tidak dapat ditemukan disemua daerah. Cara untuk mencarinya pun mempunyai keahlian khusus. Batu inilah ditumbuk menjadi halus seperti tepung dan dicampur dengan sedikit air, lalu dioleskan ke ukiran tersebut.
*     Cat Warna Putih diambil dari tanah yang berwarna Putih, tanah yang halus dan lunak dalam bahasa Batak disebut Tano Buro. Tano Buro ini digiling sampai halus serta dicampur dengan sedikit air, sehingga tampak seperti cat tembok pada masa kini.

*     Cat Warna Hitam dibuat dari sejenis tumbuh-tumbuhan yang ditumbuk sampai halus serta dicampur dengan abu periuk atau kuali. Abu itu dikikis dari periuk (hudon) atau kuali (balanga) dan dimasukkan ke daun-daunan yang ditumbuk tadi, kemudian digongseng terus menerus sampai menghasilkan seperti cat tembok hitam pada zaman sekarang.

Setiap gambar gorga batak toba mempunyai bentuk dan nama tersendiri yaitu:
1. Gorga Ipon-ipon 

terdapat dibagian tepi dari Gorga ipon-ipon dalam Bahasa Indonesia adalah Gigi. Manusia tanpa gigi sangat kurang menarik, begitulah ukiran Batak, tanpa adanya ipon-ipon sangat kurang keindahan dan keharmonisannya. Ipon-ipon ada beraneka ragam, tergantung dari kemampuan para pengukir untuk menciptakannya. Biasanya Gorga ipon-ipon ini lebarnya antara dua sampai tiga sentimeter dipinggir papan dengan kata lain sebagai hiasan tepi yang cukup menarik.

2. Gorga sitompi 


Sitompi berasal dari kata tompi, salah satu perkakas Petani yang disangkutkan dileher kerbau pada waktu membajak sawah. Gorga Sitompi termasuk jenis yang indah di dalam kumpulan Gorga Batak. Disamping keindahannya, kemungkinan sipemilik rumah sengaja memesannya kepada tukang Uhir (Pande) mengingat akan jasa alat tersebut (Tompi) itu kepada kerbau dan kepada manusia.

3. Gorga simataniari 


Gorga yang menggambarkan matahari, terdapat disudut kiri dan kanan rumah. Gorga ini diperbuat tukang ukir (Pande) mengingat jasa matahari yang menerangi dunia ini, karena matahari juga termasuk sumber segala kehidupan, tanpa matahari takkan ada yang dapat hidup.

4.Gorga si Marogungogung


Pada zaman dahulu Ogung (gong) merupakan suatu benda yang sangat berharga. Ogung tidak ada dibuat di dalam negeri, kabarnya Ogung didatangkan dari India. Sedangkan pemakaiannya sangat diperlukan pada pesta-pesta adat dan bahkan kepada pemakaian pada upacara-upacara ritual, seperti untuk mengadakan Gondang Malim (Upacara kesucian). Dengan memiliki seperangkat Ogung pertanda bahwa keluarga tersebut merupakan keluarga terpandang. Sebagai kenangan akan kebesaran dan nilai Ogung itu sebagai gambaran/ keadaan pemilik rumah maka dibuatlah Gorga Marogung-ogung.

5. Gorga desa naualu 


 Gorga ini menggambarkan arah mata angin yang ditambah hiasan-hiasannya. Orang Batak dahulu sudah mengetahui/kenal dengan mata angin. Mata angin ini pun sudah mempunyai kaitan-kaitan erat dengan aktivitas-aktivitas ritual ataupun digunakan di dalam pembuatan horoscope seseorang/sekeluarga. Sebagai pencerminan perasaan akan pentingnya mata angin pada suku Batak maka diperbuatlah dan diwujudkan dalam bentuk Gorga.

6. Gorga singa-singa

Dengan mendengar ataupun membaca perkataan Singa maka akan terlintas dalam hati dan pikiran kita akan perkataan: Raja Hutan, kuat, jago, kokoh, mampu, berwibawa. Tidak semua orang dapat mendirikan rumah Gorga disebabkan oleh berbagai faktor termasuk factor social ekonomi dan lain-lain. Orang yang mampu mendirikan rumah Gorga Batak jelaslah orang yang mampu dan berwibawa di kampungnya. Itulah sebabnya Gorga Singa dicantumkan di dalam kumpulan Gorga Batak.

7.Gorga Boras pati dan adop-adop (Cicak dan Buah Dada)


Boras Pati sejenis mahluk yang menyerupai kadal atau cicak. Boras Pati jarang kelihatan atau menampakkan diri, biasanya kalau Boras Pati sering nampak, itu menandakan tanam-tanaman menjadi subur dan panen berhasil baik yang menuju kekayaan (hamoraon). Gorga Boras Pati dikombinasikan dengan tetek (susu, tarus). Bagi orang Batak pandangan terhadap susu (tetek) mempunyai arti khusus dimana tetek yang besar dan deras airnya pertanda anaknya sehat dan banyak atau punya keturunan banyak (gabe). Jadi kombinasi Boras Pati susu (tetek) adalah perlambang Hagabeon, Hamoraon sebagai idaman orang Batak.

8.Gorga jorgom



Ada juga orang menyebutnya Gorga Jorgom atau ada pula menyebutnya Gorga Ulu Singa. Biasa ditempatkan di atas pintu masuk ke rumah, bentuknya mirip binatang dan manusia.

9.Gorga Ulu Paung


Ulu Paung terdapat di puncak rumah Gorga Batak. Tanpa Ulu Paung rumah Gorga Batak menjadi kurang gagah. Pada zaman dahulu Ulu Paung dibekali (isi) dengan kekuatan metafisik bersifat gaib. Disamping sebagai memperindah rumah, Ulu Paung juga berfungsi untuk melawan begu ladang (setan) yang datang dari luar kampung. Zaman dahulu orang Batak sering mendapat serangan kekuatan hitam dari luar rumah untuk membuat perselisihan di dalam rumah (keluarga) sehingga tidak akur antara suami dan isteri. Atau membuat penghuni rumah susah tidur atau rasa takut juga sakit fisik dan berbagai macam ketidak harmonisan.
Masih banyak lagi gambar-gambar yang terdapat pada dinding atau bahagian depan dari rumah Batak yang sangat erat hubungannya dengan sejarah kepribadian si pemilik rumah. Seperti gambar lembu jantan, pohon cemara, orang sedang menunggang kuda, orang sedang mengikat kerbau. Gambar Manukmanuk (burung) dan hiasan burung Patia Raja perlambang ilmu pengetahuan dan lain-lain.




1 komentar: